Meriahnya Idhul Fitri
Aku
berumur 12 tahun. Hari ini adalah hari ketiga sebelum hari raya, tapi hari ini
aku sedih, aku tidak boleh berpuasa karena, hari ini aku sedang sakit. Waktu
aku bangun tidur pukul 03.30 badanku panas, dan menggigil, rasanya aku lemas
sekali. Setelah itu orangtuaku berkata, “Mafut, sebaiknya kamu istirahat saja
tidak usah puasa dulu nanti, puasanya diganti lain waktu!”. Meskipun aku sempat
membantah ingin bepuasa tapi, aku sadar apabila tindakanku itu salah, lalu aku
menuruti apa perintah orangtuaku karena, aku ingin cepat sembuh supaya aku bisa
berpuasa lagi. Setelah pukul 06.00,aku sarapan pagi, dan minum obat, meskipun
rasanya tidak enak untuk ditelan, dan tidak enak karena, hanya aku yang tidak
berpuasa.
Waktu
terus berjalan sedangkan, tidak ada pekerjaan yang bisa aku lakukan jadi, lebih
baik aku membaca buku saja sambil mengisi waktuku yang kosong. Tidak lama
setelah membaca buku, Ibuku berkata, “Hari ini saudara sepupumu yang dari
Purwokerto akan datang ke Gombong, dan singgah di rumah nenek”. Mbak Pipit ya,
yang mau datang kesini, “kata adikku yang bernama Alsya”, ya mbak Pipit akan
datang kesini, “kata ibuku”. Pipit adalah nama saudara sepupuku yang akan
datang ke Gombong, aku, dan adikku sangat senang apabila saudara sepupuku akan
datang ke Surabaya karena, dia adalah sepupuku yang paling dekat denganku, dan
karena dia juga sebaya denganku.
Setelah
itu pukul 14.00 saudara sepupuku sudah sampai di rumah nenek. Aku dan adikku
senang sekali karena mereka sampai di rumah nenek dengan selamat.
Keesokan
harinya aku ikut berpuasa tapi, setelah makan sahur aku minum obat. Setelah
pukul 09.45 saudara sepupuku yang dari Purwokerto itu datang ke rumah ku, aku
sangat senang sekali, dia datang bersama ibunya, dan kakaknya yaitu, “budheku,
dan kakak sepupuku”, lalu aku, adikku, dan sepupuku itu bermain-main. Setelah
maghrib kami semua sholat maghrib berjamaah, lalu buka puasa bersama, aku
sangat senang sekali karena, jarang-jarang aku bisa buka puasa bersama-sama.
Setelah berbuka puasa, aku mengajak saudaraku untuk sholat Tarawih di masjid
dekat rumahku. Setelah selesai sholat, orangtuaku mengantarkan saudaraku untuk
pulang ke rumah nenek.
Keesokan
harinya, aku bangun pukul 03.15 untuk makan sahur bersama orangtuaku, sambil
menonton televisi sejenak untuk hiburan. Acara televisi yang selalu aku lihat
bersama orangtuaku waktu makan sahur adalah film “Yuk Kita Sahur” di Trans Tv,
karena, acaranya sangat menghibur. Setelah itu aku membatu ibu untuk
membersihkan rumah. Sesudah itu aku ingin menggambar, karena menggambar adalah
salah satu kegiatan kesukaanku, setelah menggambar aku mewarnai gambaranku,
waktu aku mewarnai gambaranku tiba-tiba gambaran langit aku dicoret sama adikku
dengan warna hitam, lalu aku berkata, “kenapa alsysa langitnya kamu coret pakai
warna hitam”, biar langitnya mendung mbak, “kata adikku”, lalu aku berkata,
“sudah mendingan gambarannya buat kamu saja”, ye… Terima kasih ya mbak, “kata
adikku”.
Sesudah
azan magrib, aku sholat magrib, lalu aku berbuka puasa sambil menonton televisi,
waktu aku menonton televisi, ternyata ada sidang isbat yang akan dimulai,
setelah selesai sidang isbat ternyata, 1 Syawal 1434 H, jatuh pada hari Kamis,
08 Agustus 2013 besok. Waktu mendengar berita itu aku sangat senang sekali,
kalau besok itu 1 Syawal 1434 H, apalagi Hari Raya Idul Fitri besok dirayakan
serentak, pasti besok ramai sekali, malam ini saja di langit atas rumahku
banyak kembang api berbunyi dan bertebaran, lalu aku menyiapkan pakaianku yang
akan dipakai untuk sholat Idul Fitri besok.
Hari ini
aku bangun pukul 04.25, untuk bersiap-siap untuk sholat Idul Fitri, tapi
orangtuaku tidak bisa ikut sholat bersamaku jadi, aku sholat Idul Fitrinya
bersama sepupuku, lalu aku diantarkan oleh ayahku ke rumah nenekku untuk sholat
Idul Fitri bersamanya. Setelah sampai di rumah nenek ternyata, saudaraku sudah
bersiap-siap untuk sholat Idul Fitri, lalu aku segera bargegas bersama
saudaraku untuk sholat bersama di Masjid Baitusallam. Setelah sampai di Masjid
Baitusallam, aku dan saudaraku segera mengambil tempat, dan bersiap-siap untuk
sholat. Setelah sholat kami mendengarkan ceramah sejenak. Sesudah sholat dan
mendengarkan ceramah aku diajak saudaraku untuk membeli sate ayam, untuk
dimakan bersama di rumah.
Setelah
sampai di rumah ternyata, orangtuaku beserta adikku sudah sampai di rumah
nenek, lalu aku beserta orangtuaku, dan saudara-saudara sepupuku semuanya sudah
berkumpul dan saling bermaaf- maafan. Lalu aku minta maaf, dan sungkeman kepada
kakek, nenek, dari ibuku, dan sungkeman kepada kedua orangtuaku, rasanya aku
terharu, dan sedih sekali karena, aku sudah banyak dosa kepada kedua
orangtuaku. Dan aku senang sekali karena, aku bisa bermaaf-maafan dengan
orang-orang di sekelilingku dengan perasaan tulus dan ikhlas.
Setelah
itu giliran aku ke rumah kakek, dan nenekku yang dari ayahku. Setelah sampai
disana saudara-saudara sepupuku juga sudah berkumpul disana, lalu aku, dan
orangtuaku langsung sungkeman kepada kakek dan nenek, dan maaf-maafan kepada
semuanya disana, aku senang sekali karena juga bisa bermaafan disini dengan
tulus. Lalu orangtuaku berbincang-bincang bersama kakek dan nenek, sedangkan
aku disuruh makan bersama, saudara-saudara sepupuku, lalu bermain-main.
Setelah
cukup lama bermain, adikku meminta untuk ke rumah nenek, dan kakek dari ibu, untuk
bermain bersama mbak Pipit, saudara sepupuku. Lalu kami pergi ke rumah kakek,
dan nenek dari ibu, disana banyak tetangga yang silatuhrahmi. Disana aku dan
adikku juga bermain-main dengan saudara-saudara sepupuku. Tak terasa waktu
sudah malam, lalu aku, adikku, dan orangtuaku pulang ke rumah.
Keesokan
harinya aku bangun pukul 04.45 lalu, membantu ibu bersih-bersih rumah. Hari ini
saudaraku sepupuku yang dari Purwokerto pulang ke rumahnya di Sokaraja, awalnya
aku merasa kesepian, karena tidak ada dia. Tapi aku yakin, di lain waktu nanti
dia akan kesini lagi, lagi pula aku kan bisa saling mengirim pesan dengannya.
Setelah pukul 08.10 ternyata ada tetangga di sekitar rumah yang
bersilatuhrahmi, aku senang sekali karena, jarang-jarang ada tetangga yang bersilatuhrahmi
di rumah.
Setelah
itu aku, kedua orangtuaku, dan adikku, beserta saudara sepupuku bersilatuhrahmi
ke rumah saudara jauhku, yang sudah sangat akrab, dengan kakek, dan nenekku.
Disana aku dan semuannya saling bermaafan, lalu aku bermain-main di taman dekat
rumah saudaraku itu.
Setelah
dari rumah saudara jauhku, aku pergi ke rumah saudara sepupuku. Disana aku
diajak untuk bermain sepeda. Setelah bermain sepeda aku diajak untuk
bersilatuhrahmi ditetangga disekitar rumah sepupuku itu. Awalnya aku menolaknya
tapi karena, dibujuknya dengan alasan meningkatkan tali silatuhrahmi akhirnya
aku mau. Waktu aku berkunjung ke rumah tetangganya saudaraku itu, bersama
saudaraku, ternyata tetangganya saudaraku itu mudah akrab ya denganku, aku
senang sekali, karena bertambah banyak orang yang ada di sekelilingku, hanya
karena silatuhrahmi. Oleh karena itu aku ingin sekali untuk menjaga tali
silatuhrahmi dengan orang di selelilingku.
0 komentar:
Posting Komentar