Slide # 1

Slide # 1

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 2

Slide # 2

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 3

Slide # 3

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 4

Slide # 4

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 5

Slide # 5

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Minggu, 01 Maret 2015

TODAY NEWS

Mantan Kadisdik: Zaman Saya Tidak Ada yang Mengajukan Buku 'Trilogi Ahok'


Jakarta - Mantan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun angkat bicara soal anggaran penerbitan buku Trilogi Ahok sebesar Rp 30 miliar dalam APBD 2015 versi DPRD. Ia menegaskan tidak pernah ada pembahasan itu di anggaran Dinas Pendidikan selama dirinya masih menjabat.

"Setelah berkoordinasi semalam dengan Bapak Kadisdik, pada zaman saya dulu nggak ada yang mengajukan itu," ujar Lasro di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (2/3/2015).

"Semalam saya dan beliau saling konfirmasi bagaimana dengan DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran) untuk pembahasan. Di DPA yang diajukan juga tidak ada," lanjutnya.

Pria yang kini menjabat sebagai Kepala Inspektorat Pemprov DKI ini akan mengirim surat ke seluruh jajaran yang terlibat untuk dilakukan evaluasi baik soal pembelian UPS, buku 'Trilogi Ahok' maupun lainnya.

"Nanti saya mau tanda tangani surat tugas hari ini kepada masing-masing kepada suku dinasnya dan lain-lainnya yang berhubungan. Saya sudah 10 bulan berapa hari di sana, menurut saya apa yang kita kembalikan Rp 3,4 triliun itu bukan hal yang kecil tapi kok ada yang seperti ini," kata Lasro.

Sebagaimana diketahui, dalam APBD 2015 versi DPRD ada rencana publikasi buku Trilogi Ahok berjudul 'Ahok: Nekad Demi Rakyat', 'Ahok: Dan Belitung Menuju Istana' dan 'Ahok: Tionghoa Keturunanku Indonesia Negaraku'. Masing-masing buku dianggarkan Rp 10 miliar. Ahok juga mengecam munculnya anggaran ganjil itu. "Ngapain bikin buku trilogi, itu namanya fitnah banget," komentar Ahok.

OPINI :
Menurut saya sebaiknya , sebelumkita melakukan suatu tindakan yang di dalam suatu tindakan itu ada unsur masyarakat / warga , sebaiknya kita berkordinasi atau berkomunikasi terlebih dahulu .Kalau tidak , kita harus mempersiapkannya dengan matang dan penuh tanggung jawab agar tidak terjadi SALAH PAHAM dan tidak terjadi Miss Komunikasi. Jika ada Salah Paham kan Masyarakat luas juga bisa ikut terlibat ,atau bisa juga banyak petinggi negara yang ikut menggomentari tentang perihal ini. Sehingga tindakan yang semula dikira kira berjalan baik , bisa berubah menjadi ricuh akibat Salah Paham . Dan menyebar luas di kalangan Masyarakat.
Sekian opini dari saya Terimakasih
Sumber

0 komentar:

Posting Komentar