Slide # 1

Slide # 1

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 2

Slide # 2

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 3

Slide # 3

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 4

Slide # 4

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 5

Slide # 5

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Jumat, 26 September 2014

Opini , Sekolah

Nih Kali ini gw mau ngePost tentang Sekolah Gw ,


Yaps gw sekolah di SMP Pius Bakti Utama Gombong , Tapi bentar lagi gw mau lulus
            Di bawah ini opini tentang SMP gw >.<

  1. Kebersihan Lingkungan
               Menurut gw SMP Pius ini udah bersih, namun masih banyak yang sampah yang berserakan,karena ulah tangan jahil anak".Banyak sammpah yang berserakan di lorong/selokan deket sekolaWalaupun setiap sore penjaga sekolah selalu membersihkan sampah ,pasti waktu esok sore akan ada sampah lagi.
                   Pelajaran buat anak" Pius nih. Walaupun sudah ada penjaga yang selalu memebersikan sekolah ,kita juga harus menjaga kebersihan agar tercipta Kenyamanan bersekolah

     2.Kebersihan Kelas & WC
                   Gw sangan prihatin sama beberapa ruangan kelas SMP gw. Ketika kita masuk ruangan'nya memang terlihat bersih, namun ketika kita duduk di bangku dan melihat meja. 
Kita akan melihat betapa memperihatinkan meja ruangan itu ,yang sangat penuh dengan coretan coretan yang memalukan .
                   Kalu ini gw sangat bangga , karna WC SMP gw itu sangaat bersih dan juga tidak
ada bau pesing sama sekali.Karna murid" tahu bahwa jika kita menjaga kebersihan pasti kita juga akan nyaman ,dan juga karena Penjaga sekolah yang selalu membersihkan WC setiap istirahat ke 2.
gw salut banget sama penjaga dan murid yang sudah menjaga WC kita dengan baik.

 Sekian Opini tentang Sekolah gw . Thanks :D

Jumat, 19 September 2014

Opini

  • Opini

Sumpah Pemuda: Ajarkan Generasi Muda Bermimpi!

Sumpah Pemuda
28 Oktober 1928. Delapan puluh empat tahun lalu, sebuah mimpi telah ditegakkan. Generasi muda sebuah bangsa yang belum merdeka, telah mencetuskan takdirnya sendiri. Bersatu dalam tatanan baru, bernama Indonesia.
17 tahun sebelum proklamasi kemerdekaan dicetuskan, telah ada generasi muda yang ‘mendahului takdir’. Bisa dikatakan demikian. Dalam Kongres Kedua PPPI (Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesa) disampaikanlah tiga pesan utama; tiga mimpi yang harus diwujudkan. Putra dan putri Indonesia bertumpah darah satu, berbangsa satu, dan memiliki bahasa persatuan yang satu pula.
Setelah ratusan tahun terjajah oleh bangsa Eropa, berjuang sendiri-sendiri, terbentuklah kesepakatan yang melompati sejarah. Mereka tak lagi berjuang demi daerah semata. Tak hanya demi suku atau golongan tertentu. Tapi lebih dari itu. Bergabung dan menyatakan diri sebagai satu ‘Indonesia’.
Takkan berubah nasib sebuah kaum, sebelum mereka mengubah hati. Mengganti cara pandang, dan memulai takdirnya sendiri. Sumpah Pemuda yang dicetuskan sebelum negara ini merdeka, mengajarkan kepada kita bahwa bermimpi bukanlah sesuatu yang keliru.
Mimpi akan masa depan yang baik, mutlak harus dilakukan. Dirajut dan dipersiapkan. Lalu, biarkan Tuhan yang menyelesaikan mimpi-mimpi tersebut dengan cara rahasia yang tak tertebak.
Ya, masa depan yang lebih baik. Bukankah, seperti halnya mimpi kemerdekaan Indonesia pada momen Sumpah Pemuda, saat ini mimpi masa depan yang lebih baik tersebut, masih demikian absurd?
Bangsa kita, sering dianggap tengah menggali kubur sendiri. Di mana-mana diberitakan kebusukan para pejabat yang menggenggam kehidupan rakyat banyak. Perusahaan kapitalis menggurita, yang hanya mengejar keuntungan dan merendahkan karyawan mereka serendah-rendahnya. Orang-orang yang semakin individualis dan hanya mengejar kehidupan dunia semata. Tapi, bukan tak mungkin berubah. Dan perubahan itu, ada di tangan generasi muda.
Mereka yang belum tergilas roda sejarah. Mereka yang masih hijau dan tak tahu marabahaya yang mengancam. Mereka yang perhitungannya tak serumit golongan tua. Mereka yang, andai mau memandang dengan jernih, masih bisa berkata ‘benar’ untuk kebenaran dan ‘salah’ untuk kesalahan. Ya, bermimpilah.
Bermimpi menjadi seorang pengusaha yang mampu membahagiakan karyawan. Bermimpi menjadi seorang abdi negarayang teguh berpendirian dan tak tergoyahkan oleh apa pun. Bermimpi menjadi pejabat yang tegas dalam mengambil kebijakan. Bermimpi akan ada tatanan yang lebih baik daripada semua yang kita lihat selama ini.
Karena andai ada sekian orang yang bermimpi sama, merajutnya dari hal-hal kecil, membangunnya setahap demi setahap, pasti akan ada keajaiban yang berbicara. Keajaiban yang akan mengubah takdir bangsa dan negara ini, menjadi pemenang di tanahnya sendiri.
http://sidomi.com/138979/sumpah-pemuda-ajarkan-generasi-muda-bermimpi/

Soft News

  • Soft News

Ini Alasan Jokowi-JK Ingin Ada Kementerian yang Khusus Urusi Riset dan Teknologi

Jumat, 19 September 2014 | 22:07 WIB

Anggota Tim Transisi Kelompok Kerja Arsitektur Kabinet dan Lembaga Kepresidenan, Haryadi, mengatakan, ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan instrumen penting untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Oleh karena itu, Haryadi menilai, Indonesia akan mampu berkembang dengan melakukan riset teknologi untuk bangsa sendiri.

"Kalau hanya ikuti tangga yang sudah ada, berdasarkan pengalaman negara maju, mereka berasumsi tidak ada negara yang menyediakan anak tangga untuk negara lain. Jadi, kita butuh anak tangga baru untuk kita sendiri," ujar Haryadi, dalam sebuah diskusi di Jakarta, Jumat (19/9/2014). 

Haryadi mengatakan, mahasiswa merupakan usia emas untuk melakukan riset sehingga harus didorong untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat setelah meninggalkan perguruan tinggi. 

"Tidak hanya ketika lulus punya ijazah, tapi melahirkan sesuatu. Perguruan tinggi diharapkan membangun dari hulu ke hilir. Energinya ada di sana," ujarnya. 
Anggota Tim Transisi Kelompok Kerja Arsitektur Kabinet dan Lembaga Kepresidenan, Haryadi, mengatakan, ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan instrumen penting untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Oleh karena itu, Haryadi menilai, Indonesia akan mampu berkembang dengan melakukan riset teknologi untuk bangsa sendiri.

"Kalau hanya ikuti tangga yang sudah ada, berdasarkan pengalaman negara maju, mereka berasumsi tidak ada negara yang menyediakan anak tangga untuk negara lain. Jadi, kita butuh anak tangga baru untuk kita sendiri," ujar Haryadi, dalam sebuah diskusi di Jakarta, Jumat (19/9/2014). 

Haryadi mengatakan, mahasiswa merupakan usia emas untuk melakukan riset sehingga harus didorong untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat setelah meninggalkan perguruan tinggi. 

"Tidak hanya ketika lulus punya ijazah, tapi melahirkan sesuatu. Perguruan tinggi diharapkan membangun dari hulu ke hilir. Energinya ada di sana," ujarnya. 
Anggota Tim Transisi Kelompok Kerja Arsitektur Kabinet dan Lembaga Kepresidenan, Haryadi, mengatakan, ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan instrumen penting untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Oleh karena itu, Haryadi menilai, Indonesia akan mampu berkembang dengan melakukan riset teknologi untuk bangsa sendiri.

"Kalau hanya ikuti tangga yang sudah ada, berdasarkan pengalaman negara maju, mereka berasumsi tidak ada negara yang menyediakan anak tangga untuk negara lain. Jadi, kita butuh anak tangga baru untuk kita sendiri," ujar Haryadi, dalam sebuah diskusi di Jakarta, Jumat (19/9/2014). 

Haryadi mengatakan, mahasiswa merupakan usia emas untuk melakukan riset sehingga harus didorong untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat setelah meninggalkan perguruan tinggi. 

"Tidak hanya ketika lulus punya ijazah, tapi melahirkan sesuatu. Perguruan tinggi diharapkan membangun dari hulu ke hilir. Energinya ada di sana," ujarnya
http://nasional.kompas.com/read/2014/09/19/22071971/Ini.Alasan.Jokowi-JK.Ingin.Ada.Kementerian.yang.Khusus.Urusi.Riset.dan.Teknologi

Hard News

  • Hard News

Wabah Ebola Makin Parah, Warga Tidak Diizinkan Keluar Rumah Tiga Hari

Sabtu, 20 September 2014 | 02:46 WIB

Untuk menghindari penyakit Ebola yang telah memakan banyak korban, pemerintah di Sierra Leone, Afrika, membatasi sebanyak enam juta penduduk untuk tidak keluar dari rumah mereka, terhitung mulai hari Jumat (19/9/2014). Mereka dilarang untuk pergi dari rumah mereka selama tiga hari ke depan.
Dalam rangka melawan penyebaran wabah Ebola ini semakin meluas, ribuan petugas kesehatan nantinya akan mulai pergi ke rumah-rumah di daerah perkotaan dan desa-desa yang terpencil guna mencari penduduk yang terkena Ebola. Nantinya, mereka akan diisolasi dan diberikan perawatan lebih lanjut.
Presiden Sierra Leone Ernest Bai Koroma mengimbau warganya untuk dapat bekerja sama melaksanakan perintah tersebut.
“Kelangsungan hidup dan martabat masyarakat Sierra Leone kini dipertaruhkan,” tutur Koroma dalam sebuah pidato kenegaraan, Kamis (18/9/2014) malam.
Para petugas kesehatan berencana akan mendesak setiap warga yang sudah terjangkit namun tetap berada di rumah agar segera berobat. Arahan untuk berobat ini bukan perintah langsung, tetapi apabila nanti ditemukan siapa saja yang berjalan di tempat umum, mereka akan langsung diamankan sebagai bentuk antisipasi agar virus tidak makin menyebar luas.
Korban Ebola selama sembilan bulan terakhir sudah mencapai angka 2.600 jiwa di Afrika Barat. Di Sierra Leone sendiri, jumlah korban meninggal sekitar 560 orang. Banyak orang yang berpikir tidak mau dirawat dan meninggal di pusat-pusat perawatan sehingga mereka bersembunyi di rumah. Padahal, apabila ada yang terjangkit, maka mereka berpotensi menulari orang lain.
Menanggapi kebijakan pemerintah tersebut, hingga saat ini belum ada perlawanan yang berarti masyarakat. Mereka juga menganggap pesan dari pemerintah sebagai hal yang serius.
“(Kebijakan) ini akan melindungi kita dari virus Ebola yang berbahaya,” tutur warga Freetown, Ishmail Bangura.
Di Afrika Barat, petugas kesehatan telah diserang oleh penduduk di desa-desa karena menurut warga mereka menuduh warga di sanalah yang menyebarkan Ebola. Beberapa warga juga menolak keras apabila ada seseorang yang dikarantina.

http://internasional.kompas.com/read/2014/09/20/0246027/Wabah.Ebola.Makin.Parah.Warga.Tidak.Diizinkan.Keluar.Rumah.Tiga.Hari

Cerpen

Meriahnya Idhul Fitri
Aku berumur 12 tahun. Hari ini adalah hari ketiga sebelum hari raya, tapi hari ini aku sedih, aku tidak boleh berpuasa karena, hari ini aku sedang sakit. Waktu aku bangun tidur pukul 03.30 badanku panas, dan menggigil, rasanya aku lemas sekali. Setelah itu orangtuaku berkata, “Mafut, sebaiknya kamu istirahat saja tidak usah puasa dulu nanti, puasanya diganti lain waktu!”. Meskipun aku sempat membantah ingin bepuasa tapi, aku sadar apabila tindakanku itu salah, lalu aku menuruti apa perintah orangtuaku karena, aku ingin cepat sembuh supaya aku bisa berpuasa lagi. Setelah pukul 06.00,aku sarapan pagi, dan minum obat, meskipun rasanya tidak enak untuk ditelan, dan tidak enak karena, hanya aku yang tidak berpuasa.
Waktu terus berjalan sedangkan, tidak ada pekerjaan yang bisa aku lakukan jadi, lebih baik aku membaca buku saja sambil mengisi waktuku yang kosong. Tidak lama setelah membaca buku, Ibuku berkata, “Hari ini saudara sepupumu yang dari Purwokerto akan datang ke Gombong, dan singgah di rumah nenek”. Mbak Pipit ya, yang mau datang kesini, “kata adikku yang bernama Alsya”, ya mbak Pipit akan datang kesini, “kata ibuku”. Pipit adalah nama saudara sepupuku yang akan datang ke Gombong, aku, dan adikku sangat senang apabila saudara sepupuku akan datang ke Surabaya karena, dia adalah sepupuku yang paling dekat denganku, dan karena dia juga sebaya denganku.
Setelah itu pukul 14.00 saudara sepupuku sudah sampai di rumah nenek. Aku dan adikku senang sekali karena mereka sampai di rumah nenek dengan selamat.
Keesokan harinya aku ikut berpuasa tapi, setelah makan sahur aku minum obat. Setelah pukul 09.45 saudara sepupuku yang dari Purwokerto itu datang ke rumah ku, aku sangat senang sekali, dia datang bersama ibunya, dan kakaknya yaitu, “budheku, dan kakak sepupuku”, lalu aku, adikku, dan sepupuku itu bermain-main. Setelah maghrib kami semua sholat maghrib berjamaah, lalu buka puasa bersama, aku sangat senang sekali karena, jarang-jarang aku bisa buka puasa bersama-sama. Setelah berbuka puasa, aku mengajak saudaraku untuk sholat Tarawih di masjid dekat rumahku. Setelah selesai sholat, orangtuaku mengantarkan saudaraku untuk pulang ke rumah nenek.
Keesokan harinya, aku bangun pukul 03.15 untuk makan sahur bersama orangtuaku, sambil menonton televisi sejenak untuk hiburan. Acara televisi yang selalu aku lihat bersama orangtuaku waktu makan sahur adalah film “Yuk Kita Sahur” di Trans Tv, karena, acaranya sangat menghibur. Setelah itu aku membatu ibu untuk membersihkan rumah. Sesudah itu aku ingin menggambar, karena menggambar adalah salah satu kegiatan kesukaanku, setelah menggambar aku mewarnai gambaranku, waktu aku mewarnai gambaranku tiba-tiba gambaran langit aku dicoret sama adikku dengan warna hitam, lalu aku berkata, “kenapa alsysa langitnya kamu coret pakai warna hitam”, biar langitnya mendung mbak, “kata adikku”, lalu aku berkata, “sudah mendingan gambarannya buat kamu saja”, ye… Terima kasih ya mbak, “kata adikku”.
Sesudah azan magrib, aku sholat magrib, lalu aku berbuka puasa sambil menonton televisi, waktu aku menonton televisi, ternyata ada sidang isbat yang akan dimulai, setelah selesai sidang isbat ternyata, 1 Syawal 1434 H, jatuh pada hari Kamis, 08 Agustus 2013 besok. Waktu mendengar berita itu aku sangat senang sekali, kalau besok itu 1 Syawal 1434 H, apalagi Hari Raya Idul Fitri besok dirayakan serentak, pasti besok ramai sekali, malam ini saja di langit atas rumahku banyak kembang api berbunyi dan bertebaran, lalu aku menyiapkan pakaianku yang akan dipakai untuk sholat Idul Fitri besok.
Hari ini aku bangun pukul 04.25, untuk bersiap-siap untuk sholat Idul Fitri, tapi orangtuaku tidak bisa ikut sholat bersamaku jadi, aku sholat Idul Fitrinya bersama sepupuku, lalu aku diantarkan oleh ayahku ke rumah nenekku untuk sholat Idul Fitri bersamanya. Setelah sampai di rumah nenek ternyata, saudaraku sudah bersiap-siap untuk sholat Idul Fitri, lalu aku segera bargegas bersama saudaraku untuk sholat bersama di Masjid Baitusallam. Setelah sampai di Masjid Baitusallam, aku dan saudaraku segera mengambil tempat, dan bersiap-siap untuk sholat. Setelah sholat kami mendengarkan ceramah sejenak. Sesudah sholat dan mendengarkan ceramah aku diajak saudaraku untuk membeli sate ayam, untuk dimakan bersama di rumah.
Setelah sampai di rumah ternyata, orangtuaku beserta adikku sudah sampai di rumah nenek, lalu aku beserta orangtuaku, dan saudara-saudara sepupuku semuanya sudah berkumpul dan saling bermaaf- maafan. Lalu aku minta maaf, dan sungkeman kepada kakek, nenek, dari ibuku, dan sungkeman kepada kedua orangtuaku, rasanya aku terharu, dan sedih sekali karena, aku sudah banyak dosa kepada kedua orangtuaku. Dan aku senang sekali karena, aku bisa bermaaf-maafan dengan orang-orang di sekelilingku dengan perasaan tulus dan ikhlas.
Setelah itu giliran aku ke rumah kakek, dan nenekku yang dari ayahku. Setelah sampai disana saudara-saudara sepupuku juga sudah berkumpul disana, lalu aku, dan orangtuaku langsung sungkeman kepada kakek dan nenek, dan maaf-maafan kepada semuanya disana, aku senang sekali karena juga bisa bermaafan disini dengan tulus. Lalu orangtuaku berbincang-bincang bersama kakek dan nenek, sedangkan aku disuruh makan bersama, saudara-saudara sepupuku, lalu bermain-main.
Setelah cukup lama bermain, adikku meminta untuk ke rumah nenek, dan kakek dari ibu, untuk bermain bersama mbak Pipit, saudara sepupuku. Lalu kami pergi ke rumah kakek, dan nenek dari ibu, disana banyak tetangga yang silatuhrahmi. Disana aku dan adikku juga bermain-main dengan saudara-saudara sepupuku. Tak terasa waktu sudah malam, lalu aku, adikku, dan orangtuaku pulang ke rumah.
Keesokan harinya aku bangun pukul 04.45 lalu, membantu ibu bersih-bersih rumah. Hari ini saudaraku sepupuku yang dari Purwokerto pulang ke rumahnya di Sokaraja, awalnya aku merasa kesepian, karena tidak ada dia. Tapi aku yakin, di lain waktu nanti dia akan kesini lagi, lagi pula aku kan bisa saling mengirim pesan dengannya. Setelah pukul 08.10 ternyata ada tetangga di sekitar rumah yang bersilatuhrahmi, aku senang sekali karena, jarang-jarang ada tetangga yang bersilatuhrahmi di rumah.
Setelah itu aku, kedua orangtuaku, dan adikku, beserta saudara sepupuku bersilatuhrahmi ke rumah saudara jauhku, yang sudah sangat akrab, dengan kakek, dan nenekku. Disana aku dan semuannya saling bermaafan, lalu aku bermain-main di taman dekat rumah saudaraku itu.
Setelah dari rumah saudara jauhku, aku pergi ke rumah saudara sepupuku. Disana aku diajak untuk bermain sepeda. Setelah bermain sepeda aku diajak untuk bersilatuhrahmi ditetangga disekitar rumah sepupuku itu. Awalnya aku menolaknya tapi karena, dibujuknya dengan alasan meningkatkan tali silatuhrahmi akhirnya aku mau. Waktu aku berkunjung ke rumah tetangganya saudaraku itu, bersama saudaraku, ternyata tetangganya saudaraku itu mudah akrab ya denganku, aku senang sekali, karena bertambah banyak orang yang ada di sekelilingku, hanya karena silatuhrahmi. Oleh karena itu aku ingin sekali untuk menjaga tali silatuhrahmi dengan orang di selelilingku.


Jumat, 05 September 2014

D'Masive -Diantara Kalian

D'masive, Diantara Kalian


Ku akui ku sangat sangat menginginkan mu
Tapi kini kusadar ku di antara kalian
Aku tak mengerti ini semua harus terjadi
Ku akui ku sangat sangat mengharapkan mu
Tapi kini ku sadar ku tak akan bisa 
Aku tak mengerti ini semua harus terjadi
Reff:
 Lupakan aku kembali padanya
Aku bukan siapa siapa untukmu  
Ku cintaimu tak berarti bahwa ku harus milikimu slamanya
Ku akui ku sangat sangat menginginkanmu
Tapi kini kusadar ku di antara kalian 
Aku tak mengerti ini semua harus terjadi
Back to Reff: